Laktasi Persalinan
- Klinik Meriana
- 7 Jun 2023
- 3 menit membaca
Menurut Kedokteran

Ada beberapa penyebab ASI sedikit, mulai dari teknik menyusui yang salah hingga stres. Kurangnya ASI kerap membuat para ibu merasa khawatir tidak dapat mencukupi kebutuhan nutrisi bayi. Salah satu masalah utama yang kerap dialami seorang ibu ketika menyusui adalah produksi ASI yang sedikit. Padahal, ASI adalah makanan utama bayi yang sangat dibutuhkan untuk menunjang tumbuh kembangnya dan melindunginya dari berbagai penyakit.
Penyebab
Produksi ASI sedikit dapat disebabkan oleh beberapa hal, mulai dari pelekatan yang tidak benar, intensitas menyusui yang kurang, hingga penyakit tertentu. Berikut ini adalah beberapa faktor
penyebab ASI sedikit yang perlu di ketahui:
Pelekatan yang tidak tepat Pelekatan mulut bayi pada puting yang tidak tepat saat menyusui akan menyebabkan berkurangnya rangsangan pada tubuh ibu untuk memproduksi ASI. Akibatnya, produksi ASI pun menjadi sedikit dan bayi tidak dapat menyusu dengan optimal. Ada beberapa hal yang kerap menjadi penyebab mulut bayi tidak melekat dengan baik di puting ibu, di antaranya posisi menyusui yang kurang baik atau masalah pada lidah bayi, misalnya tongue tie.
Kurangnya intensitas menyusui Semakin sering ibu menyusui bayi, semakin banyak pula ASI yang diproduksi. Sebaliknya, membatasi waktu dan jarang menyusui bayi akan menyebabkan payudara menjadi kurang aktif untuk memproduksi ASI.
Pemberian susu formula Pemberian susu formula sebagai tambahan nutrisi untuk bayi memang dapat dilakukan dalam kondisi tertentu. Namun, pemberian susu formula secara terus-menerus dalam jumlah banyak menyebabkan intensitas bayi menyusui langsung dari payudara menjadi berkurang. Hal ini akan membuat rangsangan untuk memproduksi ASI pada payudara menurun, sehingga ASI pun menjadi lebih sedikit. Selain itu, adaptasi antara puting dan dot pada bayi bisa menyebabkan pelekatan lebih sulit dilakukan.
Konsumsi obat dan kontrasepsi Beberapa jenis obat, seperti obat alergi dan flu yang mengandung pseudoephedrine, dapat menurunkan produksi ASI. Bukan hanya itu, penggunaan kontrasepsi hormonal berupa pil dan suntik KB setelah melahirkan juga bisa menyebabkan ASI menjadi sedikit.
Stres Keharusan untuk merawat bayi setelah melahirkan dapat menyebabkan ibu mengalami stres karena kelelahan dan kurang tidur. Kondisi ini akan mengurangi pelepasan hormon oksitosin yang berperan dalam produksi ASI. Akibatnya, produksi ASI pun menjadi berkurang.
Selain berbagai faktor penyebab di atas, produksi ASI yang sedikit juga bisa disebabkan oleh:
Kelebihan berat badan atau obesitas
Riwayat operasi payudara sebelumnya
Perdarahan setelah melahirkan
Kondisi medis tertentu, seperti retensi plasenta, gangguan tiroid, hipoplasia payudara, diabetes, dan kanker payudara
Tanda-Tanda ASI Berkurang
Penurunan jumlah ASI bisa Bunda lihat atau rasakan dari beberapa tanda berikut ini:
Payudara tidak sepadat biasanya
ASI tidak merembes hingga ke pakaian
Jumlah ASI yang keluar saat memerah ASI berkurang daripada biasanya
Bayi terlihat masih lapar saat disusui
Berat badan bayi tidak kunjung meningkat atau justru menurun
Urine bayi berwarna gelap seperti jus apel
Pada sebagian kasus, berbagai hal di atas belum tentu menjadi tanda-tanda penurunan produksi ASI, melainkan dipengaruhi oleh kondisi atau gangguan kesehatan tertentu.
Menurut Ilmu Akupunktur

Kondisi dimana air susu kurang bahkan sedikit dan tidak ada disebut Chan Hou Que Ru. Dalam kedokteran barat kasus laktasi persalinan terlalu sedikit bisa menggunakan prinsip pengobatan pada bab ini.
Patogenesis
Qi & Darah Defisiensi Serta Lemah Tubuh termasuk dalam defisiensi Qi dan Darah atau defisiensi Limpa dan Lambung, sirkulasi Qi tidak lancar, ditambah setelah melahirkan banyak kehilangan darah dan Qi nya terbuaang menyababkan Qi & darah semakin defisiensi dan ASI kekurangan super produksi dan ASI jadi sedikit.
Stagnasi Liver & Qi Tersendat Emosi tidak stabil setelah melahirkan, Liver kehilangan fungsinya dalam menetralisir, Qi tidak tersirkulasi dengan baik, Meridian ASI tidak lancar menyebabkan ASI tidak keluar atau tidak ada ASI sama sekali.
Dasar Diagnosa
Riwayat Penyakit - Pendarahan terlalu banyak saat dan setelah melahirkan, - Emosi tidak stabil setelah melahirkan, - Kelenjar ASI tidak berkembang dengan baik, - Puting susu masuk kedalam.
Gejala Setelah melahirkan ASI sedikit bahkan tidak ada.
Pemeriksaan - Periksa ukuran payudara, - Ada atau tidaknya bengkak, benjolan, perasaan sakit saat ditekan, - Serta ada atau tidaknya kondisi payudara masuk kedalam.
Pengobatan Berdasarkan Sindrom
1. Sindrom Qi & Darah Defisiensi Serta Lemah
Gejala
Setelah melahirkan ASI tidak cukup bahkan tidak ada (jadi tidak cukup untuk menyusui anak)
Payudara lemah dan tidak ada perasaan begah ASI jernih
Wajah tidak bercahaya
Lemas
Tidak nafsu makan
Lidah pucat lapisan putih
Nadi tipis lemah
Prinsip Pengobatan: Mentonifikasi Qi memelihara darah melancarkan ASI.
2. Sindrom Stagnasi Liver & Qi Tersendat
Gejala
Setelah melahirkan ASI tidak cukup bahkan tidak ada, atau setelah melahirkan ASI normal dan agak sedikit
Setelah emosi terluka ASI bahkan hanya setetes-setetes
ASI kental
Payudara begah dan tidak sakit, atau disertai demam rendah
Depresi
Dada dan rusuk sakit
Nafsu makan berkurang
Lidah merah gelap lapisan kuning tipis
Nadi senar tipis atau senar cepat
Prinsip Pengobatan: Menetralisir liver dan melancarkan stagnasi, melancarkan meridian dan ASI.
Hasil Prognostik
Jika diobati tepat waktu dapat menstabilkan Limpa Lambung Qi dan darah, ASI bisa dilancarkan
Tapi jika dalam kondisi kelenjar ASI tidak berkembang dengan baik maka hasilnya tidak akan terlalu baik
Jika ASI tersendat dan tidak keluar dengan lancar lalu tidak diobati tepat waktu maka akan berubah menjadi Karbunkel Payudara.
Untuk Mengetahui Lebih Lanjut Mengenai Hal Diatas
Bisa Menghubungi Klinik Akupunktur & Herbal Meriana




Komentar