top of page

Anal Fissure

  • Gambar penulis: Klinik Meriana
    Klinik Meriana
  • 5 Jun 2023
  • 4 menit membaca

Diperbarui: 18 Agu 2023

Menurut Kedokteran

Anal Fissure atau Fisura Ani adalah kondisi di mana terdapat luka atau robekan pada anus akibat cedera. Di mana, cedera ini kerap disebabkan oleh sembelit dan diare. Fisura Anus biasanya ditandai dengan rasa nyeri atau perih di anus hingga BAB berdarah.


Fisura Ani sering kali menimbulkan rasa tidak nyaman yang berakhir mengganggu aktivitas sehari-hari bagi penderitanya. Akan tetapi, biasanya kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya. Simak penjelasan lebih lanjut tentang fisura ani dalam ulasan berikut.


Apa itu Fisura Ani?

Fisura Ani adalah luka atau robekan pada jaringan mukosa anus. Luka tersebut dapat menyebabkan penderitanya mengalami rasa nyeri bahkan perdarahan selama atau setelah buang air besar (BAB), terutama jika tekstur feses keras dan besar.


Kondisi ini cukup umum terjadi dan dapat menyerang berbagai golongan usia maupun jenis kelamin. Namun, kondisi ini paling sering dialami oleh bayi dan orang dewasa berusia 20-40 tahun.


Berdasarkan durasi penyakitnya, fisura ani dibedakan menjadi dua, yaitu:

  • Fisura Ani Akut: Kondisi ini dikatakan akut apabila berlangsung kurang dari 6 minggu dan Anda belum pernah mengalaminya sebelumnya. Pada tingkat akut, luka akibat fisura ani terlihat seperti luka baru.

  • Fisura Ani Kronis: Kondisi ini termasuk kronis bila terjadi selama lebih dari 6 minggu dan sering muncul lagi. Robekan atau luka pada fisura ani akan membentuk jaringan parut disertai dengan dua benjolan terpisah pada kulit, yaitu sentinel pile (dalam) dan hypertrophied papilla (luar).

Fisura Ani Akut dapat sembuh dengan sendirinya melalui perawatan sederhana di rumah, seperti meningkatkan asupan serat dan banyak minum air hangat atau terapi air hangat. Namun, diperlukan pengobatan atau tindakan pembedahan apabila kondisi tak kunjung membaik guna mencegah kerusakan otot di sekitarnya.




Penyebab Fisura Ani

Fisura Ani adalah luka yang disebabkan cedera di anus. Cedera ini kerap terjadi akibat sembelit disertai ukuran feses yang besar dan keras. Feses yang besar dan keras tersebut berpotensi mengikis dinding anus dan menimbulkan luka.


Cedera pada anus sering kali disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

  • Diare kronis.

  • Sembelit atau konstipasi.

  • Melakukan seks anal.

  • Menjalani proses persalinan normal.

  • Pernah mengalami radang usus atau kanker usus besar.

  • Penyakit menular seksual.

  • Memasukkan benda asing ke dalam anus.

Gejala Fisura Ani

Gejala yang ditimbulkan akibat fisura ani pada masing-masing penderita cukup bervariasi. Meski begitu, sejumlah gejala yang paling umum ditemukan pada penyakit fisura ani adalah:

  • Darah merah segar dari fisura yang terpisah dari feses.

  • Anus berdarah atau terdapat sedikit bercak darah.

  • Kulit di sekitar anus terasa kering atau retak.

  • Nyeri ringan hingga nyeri hebat ketika buang air besar.

  • Nyeri setelah buang air besar berlangsung selama beberapa jam.

  • Terasa gatal di area sekitar anus.

  • Iritasi pada anus.






Menurut Ilmu Akupunktur

Robekan pada lapisan anus yang disebut mukosa anus dikenal dengan Gang Lie atau dalam kedokteran barat disebut dengan Anal Fissure. Mukosa anus sering terluka selama BAB. Robekan pada anus ini dapat terjadi secara akut atau kronis. Akibatnya keluar darah merah segar serta timbul rasa sakit yang hebat ketika BAB. Oleh karena itu sering disamakan dengan wasir.


Ketika sebuah celah hadir, mukosa dari anus akan terbuka setiap kali ditarik untuk memungkinkan BAB. Hal ini terjadi teru menerus sehingga menghalangi penyembuhan secara alami. Selain itu juga dapat meninggalkan jaringan parut. Kebanyakan celah kronis berada ditengah bagian belakang anus.


Diagnosa

Gejala

  • Sakit

  • Bentuk sakit pada penyakit ini adalah rasa sakit periodik yang hanya terjadi ketika akan BAB, bentuk rasa sakit seperti panas terbakar atau seperti di iris-iris dan akan bertahan selama kurang lebih 5 menit. Kemudian akan dilanjutkan dengan rasa nyeri yang hebat saat terjadi kontraksi spasmodik sfingter yang terus menerus dan bisa berlanjut sampai hitungan jam sehingga membuat pasien duduk tidak tenang dan merasa kesakitan sampai kontraksi spasmodik sfingter mereda. Proses inilah yang disebuut sakit periodik pada kasus Gang Lie/Anal Fissure. Dalam kasus parah batuk, bersin pun akan menyebabkan rasa nyeri dan sakit pada area anus.

  • Berdarah saat BAB, jumlah tidak banyak, warna merah terang, kadang menetes, kadang lengket di feses.

  • Konstipasi

  • Gatal


Fase Penyakit

1. Anal Fissure Akut
  • Proses terjadi penyakit singkat

  • Ada luka kecil di area anus, berwarna merah terang

  • Batas luka atau sobekan jelas dan teratur bahkan elsatis


2. Anal Fissure Kronis
  • Disebabkan pengobatan tidak sesuai pada fase awal

  • Terjadi infeksi, bengkak bahkan terjadi penyumbatan pembuluh darah bahkan sistem limfatik sehingga menyebabkan bengkak dan Hyperplasia jaringan ikat sehingga terbentuklah ambeien. Dasar luka mengalami infeksi sehingga menyebabkan Hyperplasis jaringan ikat dan membuat membran ctenoid menebal dan mengeras membentuk membran pita liquid, membuat sfingter tidak bisa melonggar sehingga robekan menjadi kehilangan keelastisan dan ukuran luka menjadi semakin besar serta tidak mudah disembuhkan

  • Luka sobekan, membran pita liquid dan ambeien adalah ciri khas dari Anal Fissure Kronis.


Pengobatan Berdasarkan Sindrom

1. Sindrom Darah Panas & Usus Kering
  • Gejala

    • BAB keras

    • 2-3 hari sekali baru BAB

    • Saat BAB anus sakit, darah menetes dan mulut anus berwarna merah

    • Disertai perut penuh dan begah

    • BAK kuning

    • Lidah agak merah lapisan kuning kering

    • Nadi senar cepat

  • Prinsip Pengobatan: Menurunkan panas melembutkan usus melancarkan BAB.


2. Sindrom Yin & Cairan tubuh Rusak
  • Gejala

    • BAB keras

    • BAB beberapa hari sekali

    • Sakit saat BAB

    • Darah menetes

    • Robekan berwarna merah gelap

    • Bentuk tidak menentu

    • Disertai mulut dan tenggorokan gatal

    • Gelisah dan kepanasan

    • Liah merah lapisan sedikit atau tidak berlapisan

    • Nadi tipis cepat

  • Prinsip Pengobatan: Memelihara Yin menurunkan panas melembutkan usus.


3. Sindrom Stagnasi Qi & Stagnasi Darah
  • Gejala

    • Anus robek dan sakit, saat dan setelah BAB gejala semakin parah

    • Aus tegang dan menyusut

    • Robekan berwarna merah gelap

    • Lidah ungu gelap lapisan kuning

    • Nadi senar atau kesat

  • Prinsip Pengobatan: Melancarkan sirkulasi Qi dan darah.


Pencegahan dan Pemulihan

  • Menerapkan kebiasaan BAB yang benar

  • Makan makanan yang agak hambar, banyak konsumsi sayuran, buah-buahan

  • Hindari makan makanan pedas

  • Menerapkan Pola hidup sehat

  • Rutin olahraga serta mengatur pola aktivitas & istirahat yang cukup

  • Perhatikan kebersihan area anus

  • Melakukan pijatan di area anus bisa mencegah kembali terjadinya penyakit ini








Untuk Mengetahui Lebih Lanjut Mengenai Hal Diatas

Bisa Menghubungi Klinik Akupunktur & Herbal Meriana


Ā 
Ā 
Ā 

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comentarios


Klinik Akupunktur Meriana

|

Plaza Kemang 88, Jl. Kemang Raya no. 88 Lantai 2 - Unit 2A1

          08192488887

|

Jam Praktek

Senin - Jumat : 10.00 - 17.00

Sabtu : 09.00 - 12.00

Follow Us

  • Facebook
  • LinkedIn

©2023 by Agathos Initiativeā¤ļø

bottom of page